"Muda adalah suatu kegairahan untuk memperjuangkan kebenaran"
Pernyataan itu jauh dari definisi sebenarnya namun memang begitulah adanya. Kegilaan di masa muda terlepas dari realitas kepentingan, mereka yang masih muda rela kelaparan untuk turun ke jalan untuk mengabarkan bahwa ada kerancuan di negeri yang permai itu. kau tau apa yang terjadi pada saat itu? sebuah rencana perbudakan yang dilegalkan oleh negara.
Siapa sangka mereka berani meneriaki orang-orang berkuping kecil tetapi memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan yang tak menghasilkan kebajikan, pada saat itu ada salah seorang dari golongan pemuda beralma hijau bertubuh kecil dan kurus sedang meneriaki birokrat kampus yang mencoba menghentikan aksi anti-tuli jeritan rakyat. Semua orang yang mengaku sebagai pewali mereka seakan-akan menjadi satuan pengaman negara, dan lupa mereka akan pendahulu yang merawat semangat pemuda untuk membangun negeri.
Mereka pemuda yang hidup di zaman ini hanya berusaha membangunkan negeri yang terlelap akan kapitalis instan yang meraup keuntungan sebesar-besarnya dan membayar buruh semurah-murahnya apalagi kalo bukan perbudakan. Mereka membangunkan dengan ekskalasi nasional di persenjatai dengan toa berisi narasi-narasi mutlak akan kemunduran akibat terlelapnya negeri ini hingga lupa idea dari para penduhulu untuk mencapai kesejahteraan untuk segala golongan. Mungkin, karena golongan tua terkena virus pikun dan tuli karena kekuasaan serta tak ayal bahwa kemewahan secara instan yang dilalui dari dunia kapitalistik.
Sebaiknya para pemuda membawa suatu kegairahan perubahan untuk menyokong masa depan yang bebas akan penindasan serta sadar merawat kemewahan demokrasi yang di idam-idamkan para pelopor bangsa. Bukan menjadi regenerasi penindas yang akan datang, perubahan akan datang maka sambutlah dengan kedewasaan dan kematangan seorang manusia.